Pengertian serta Akibat Rotasi dan Revolusi Bumi

Berikut ini merupakan pembahasan tentang rotasi bumi, revolusi bumi, pengertian rotasi bumi, pengertian revolusi bumi, akibat rotasi bumi, akibat revolusi bumi, akibat dari rotasi bumi, akibat dari revolusi bumi, pengaruh rotasi bumi, dampak rotasi bumi, putaran bumi, pengaruh revolusi bumi, dampak revolusi bumi, akibat terjadinya rotasi bumi, gerak semu harian matahari, gerak semu tahunan matahari, kecepatan rotasi bumi, perputaran bumi, kala revolusi bumi, perputaran bumi mengelilingi matahari, dan penyebab rotasi bumi.

Pengertian Rotasi Bumi

Bumi melakukan dua rotasi sekaligus, yaitu rotasi terhadap sumbunya dan rotasi terhadap Matahari (disebut revolusi Bumi). Kamu tidak dapat merasakan rotasi Bumi ini karena adanya gaya gravitasi Bumi.

Arah rotasi Bumi adalah dari barat ke timur. Waktu yang diperlukan Bumi untuk melakukan rotasi pada sumbunya yaitu 1 hari atau 23 jam 56 menit 4,09 detik, kemudian dibulatkan menjadi 24 jam.

Rotasi Bumi menyebabkan berbagai peristiwa. Di antaranya adalah menyebabkan terjadinya siang dan malam, gerak semu harian benda langit, terjadi pemepatan bentuk Bumi di daerah kutub dan penggembungan di daerah ekuator, pembelokan arah angin, menyebabkan terjadinya perbedaan waktu untuk tempat-tempat yang berbeda derajat bujurnya.

Pengertian Revolusi Bumi

Revolusi Bumi adalah gerak Bumi mengelilingi Matahari. Periode (Kala) revolusi Bumi adalah 1 tahun, yaitu 365,25 hari atau 365 ¼ hari.

Revolusi Bumi menyebabkan beberapa peristiwa yaitu gerak semu Matahari, pergantian musim, perubahan lamanya siang dan malam, dan terlihatnya rasi bintang yang berbeda-beda dari bulan ke bulan.
Pengertian serta Akibat Rotasi dan Revolusi Bumi
Gambar: Rotasi dan Revolusi Bumi

4 Kedudukan Bumi

Ketika berevolusi, Bumi tidak tegak lurus terhadap bidang ekliptika, melainkan miring dengan arah yang sama dan membentuk sudut 23,5°. Oleh karena itu terdapat empat kedudukan Bumi pada orbitnya, yaitu sebagai berikut;

a. Tanggal 21 Maret sampai dengan 21 Juni. 

Kutub utara Bumi makin condong ke arah Matahari, sedangkan kutub selatan Bumi makin condong menjauhi Matahari. Akibatnya, belahan Bumi utara mengalami musim semi, sedangkan belahan Bumi selatan mengalami musim gugur.

b. Tanggal 21 Juni sampai dengan 23 September. 

Kutub selatan menjauhi Matahari, sedangkan kutub utara makin dekat dengan Matahari.  Matahari tidak terbenam selama 24 jam di kutub utara, sedangkan kutub selatan tetap malam sepanjang hari.

Akibatnya, belahan Bumi utara mengalami musim panas, sedangkan belahan Bumi selatan mengalami musim dingin.

c. Tanggal 23 September sampai dengan 22 Desember. 

Belahan Bumi utara mengalami siang lebih lama daripada malamnya, sedangkan di kutub selatan sebaliknya. Kutub utara Bumi condong menjauhi Matahari sehingga mengalami musim gugur, sedangkan kutub selatan makin condong ke Matahari sehingga mengalami musim semi.

d. Tanggal 22 Desember sampai dengan 21 Maret. 

Kutub selatan makin condong ke arah Matahari sehingga mengalami musim panas. Sebaliknya, kutub utara mengalami musim dingin karena letaknya makin jauh dari Matahari.
Waktu
Belahan Bumi Utara
Belahan Bumi Selatan
21 Maret – 21 Juni
21 Juni – 23 Sep
23 Sep – 22 Des
22 Des – 21 Maret
Musim semi
Musim panas
Musim gugur
Musim dingin
Musim gugur
Musim dingin
Musim semi
Musim panas
Perubahan kedudukan Bumi terhadap orbitnya mengakibatkan terjadinya pergantian musim seperti yang dijelaskan di atas. Perbedaan musim di belahan Bumi dirangkum pada Tabel di atas.
Pengertian serta Akibat Rotasi dan Revolusi Bumi
Diagram: Gerak Semu Tahunan Matahari

Kedudukan Matahari setiap tahunnya seolah-olah bergeser dari katulistiwa (21 Maret) ke garis balik utara, yaitu 23,5° LU (21 Juni), kemudian kembali ke katulistiwa (23 September), menuju ke garis balik selatan 23,5° LS (22 Desember) dan akhirnya kembali lagi ke katulistiwa (21 Maret). Gerak inilah yang disebut gerak semu tahunan Matahari.

0 Response to "Pengertian serta Akibat Rotasi dan Revolusi Bumi"

Posting Komentar