Dalam kehidupan sehari-hari banyak kita jumpai orang-orang yang sukses karena bisa memanfaatkan kemajuan teknologi yang ada. Petani menggunakan mesin modern (traktor) untuk mempercepat pengolahan tanahnya.
Pengusaha surat kabar dengan cepat bisa mendistribusikan korannya pada daerah yang lebih luas dengan cara cetak jarak jauh.
Anak-anak sekolah dalam belajar sudah memanfaatkan media internet untuk mencari materi pelajaran ataupun soal-soal yang membantu dalam proses belajarnya, seperti yang kalian lakukan sekarang ini, hehehehe...
Namun demikian ada juga sebagian orang yang memanfaatkan kemajuan teknologi dengan cara yang salah. Media internet digunakan untuk memfitnah orang dengan cara menyebarkan foto-foto yang
direkayasa guna menjatuhkan nama baik seseorang.
Anak-anak mencari situs-situs p*rn* yang bisa merusak moral. Bagaimanakah seharusnya kita dalam menyikapi perubahan sosial dan kebudayaan, jangan coba-coba ya?
Perubahan sosial budaya yang terjadi dalam masyarakat dapat menimbulkan ketidakseimbangan atau ketidakselarasan di antara unsur-unsur sosial dan budaya dalam masyarakat.
Sebab ketidakserasian akibat perubahan sosial
Ketidakserasian ini terjadi karena sebab-sebab berikut.
1. Perubahan suatu unsur sosial budaya tidak dapat diikuti penyesuaiannya oleh unsur-unsur sosial dan budaya yang lain.
2. Laju perubahan di antara unsur-unsur sosial budaya tidak selalu seimbang antara satu dan yang lain. Ada unsur yang berubah dengan cepat, tetapi ada unsur-unsur yang berubah dengan laju yang lambat. Keadaan yang demikian dinamakan cultural lag (ketimpangan budaya).
3. Adanya perubahan sosial budaya yang berlangsung yang menimbulkan keterkejutan di kalangan masyarakat. Keterkejutan akan adanya perubahan sosial budaya yang cepat ini dinamakan cultural shock.
2) Kebutuhan mudah terpenuhi
3) Pola pikir yang lebih maju
Dekadensi moral adalah menurun atau merosotnya moral seseorang yang ditunjukkan dari perilakunya yang bertentangan dengan nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat. Biasanya perilaku orang tersebut merugikan dirinya sendiri dan orang lain.
Beberapa contoh yang termasuk dekadensi moral adalah perilaku pergaulan bebas di kalangan remaja maupun orang tua, prostitusi, perselingkuhan dan lain-lain.
2) Kriminalitas
Donald R. Gressey berpendapat bahwa kriminilitas adalah suatu kondisi dan proses sosial yang menghasilkan perilaku lain. Kriminalitas merupakan tindakan yang melanggar norma hukum dan menyakitkan orang lain secara langsung.
Beberapa contoh yang termasuk tindak kriminalitas antara lain korupsi, pencurian, penodongan, pemerkosaan, dan pembunuhan.
3) Aksi Protes dan Demonstrasi
Demonstrasi adalah gerakan protes yang dilakukan sekumpulan orang di hadapan umum. Demonstrasi biasanya dilakukan untuk menyatakan pendapat kelompok tersebut atau menentang kebijakan yang dilaksanakan suatu pihak.
Aksi protes merupakan gerakan atau tindakan yang dilakukan secara perorangan atau untuk menyampaikan pernyataan tidak setuju yang oleh sebagian besar orang dilancarkan melalui kecaman yang pedas.
Demonstrasi umumnya dilakukan oleh kelompok mahasiswa yang menentang kebijakan pemerintah/para buruh yang tidak puas dengan perlakuan majikannya. Namun demonstrasi juga dilakukan oleh kelompok-kelompok lainnya dengan tujuan lainnya.
Unjuk rasa kadang dapat menyebabkan pengrusakan terhadap benda-benda. Hal ini dapat terjadi akibat keinginan menunjukkan pendapat para pengunjuk rasa yang berlebihan.
Di Indonesia, unjuk rasa menjadi hal yang umum sejak jatuhnya rezim kekuasaan Orde Baru pada tahun 1998, di mana unjuk rasa menjadi simbol kebebasan berekspresi di negara tersebut. Unjuk rasa terjadi hampir setiap hari di berbagai bagian di Indonesia, khususnya Jakarta.
4) Konsumerisme
Konsumerisme adalah pandangan yang diikuti dengan tindakan atau perbuatan penggunaan barang dan jasa secara berlebihan. Pembelian barang-barang yang bukan kebutuhan pokok dan sifatnya hanya tersier jika dilakukan secara berlebihan dikategorikan konsumerisme.
Pengusaha surat kabar dengan cepat bisa mendistribusikan korannya pada daerah yang lebih luas dengan cara cetak jarak jauh.
Anak-anak sekolah dalam belajar sudah memanfaatkan media internet untuk mencari materi pelajaran ataupun soal-soal yang membantu dalam proses belajarnya, seperti yang kalian lakukan sekarang ini, hehehehe...
Namun demikian ada juga sebagian orang yang memanfaatkan kemajuan teknologi dengan cara yang salah. Media internet digunakan untuk memfitnah orang dengan cara menyebarkan foto-foto yang
direkayasa guna menjatuhkan nama baik seseorang.
Anak-anak mencari situs-situs p*rn* yang bisa merusak moral. Bagaimanakah seharusnya kita dalam menyikapi perubahan sosial dan kebudayaan, jangan coba-coba ya?
Perubahan sosial budaya yang terjadi dalam masyarakat dapat menimbulkan ketidakseimbangan atau ketidakselarasan di antara unsur-unsur sosial dan budaya dalam masyarakat.
Sebab ketidakserasian akibat perubahan sosial
Ketidakserasian ini terjadi karena sebab-sebab berikut.
1. Perubahan suatu unsur sosial budaya tidak dapat diikuti penyesuaiannya oleh unsur-unsur sosial dan budaya yang lain.
2. Laju perubahan di antara unsur-unsur sosial budaya tidak selalu seimbang antara satu dan yang lain. Ada unsur yang berubah dengan cepat, tetapi ada unsur-unsur yang berubah dengan laju yang lambat. Keadaan yang demikian dinamakan cultural lag (ketimpangan budaya).
3. Adanya perubahan sosial budaya yang berlangsung yang menimbulkan keterkejutan di kalangan masyarakat. Keterkejutan akan adanya perubahan sosial budaya yang cepat ini dinamakan cultural shock.
Dampak Positif dan Negatif Perubahan Sosial
Perubahan sosial budaya dapat menimbulkan dampak positif dan negatif.a. Dampak Positif Perubahan Sosial
1) Kemajuan ilmu pengetahuan2) Kebutuhan mudah terpenuhi
3) Pola pikir yang lebih maju
b. Dampak negatif Perubahan Sosial
1) Dekadensi MoralDekadensi moral adalah menurun atau merosotnya moral seseorang yang ditunjukkan dari perilakunya yang bertentangan dengan nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat. Biasanya perilaku orang tersebut merugikan dirinya sendiri dan orang lain.
Beberapa contoh yang termasuk dekadensi moral adalah perilaku pergaulan bebas di kalangan remaja maupun orang tua, prostitusi, perselingkuhan dan lain-lain.
2) Kriminalitas
Donald R. Gressey berpendapat bahwa kriminilitas adalah suatu kondisi dan proses sosial yang menghasilkan perilaku lain. Kriminalitas merupakan tindakan yang melanggar norma hukum dan menyakitkan orang lain secara langsung.
Beberapa contoh yang termasuk tindak kriminalitas antara lain korupsi, pencurian, penodongan, pemerkosaan, dan pembunuhan.
Contoh: Demonstrasi kenaikan BBM |
3) Aksi Protes dan Demonstrasi
Demonstrasi adalah gerakan protes yang dilakukan sekumpulan orang di hadapan umum. Demonstrasi biasanya dilakukan untuk menyatakan pendapat kelompok tersebut atau menentang kebijakan yang dilaksanakan suatu pihak.
Aksi protes merupakan gerakan atau tindakan yang dilakukan secara perorangan atau untuk menyampaikan pernyataan tidak setuju yang oleh sebagian besar orang dilancarkan melalui kecaman yang pedas.
Demonstrasi umumnya dilakukan oleh kelompok mahasiswa yang menentang kebijakan pemerintah/para buruh yang tidak puas dengan perlakuan majikannya. Namun demonstrasi juga dilakukan oleh kelompok-kelompok lainnya dengan tujuan lainnya.
Unjuk rasa kadang dapat menyebabkan pengrusakan terhadap benda-benda. Hal ini dapat terjadi akibat keinginan menunjukkan pendapat para pengunjuk rasa yang berlebihan.
Di Indonesia, unjuk rasa menjadi hal yang umum sejak jatuhnya rezim kekuasaan Orde Baru pada tahun 1998, di mana unjuk rasa menjadi simbol kebebasan berekspresi di negara tersebut. Unjuk rasa terjadi hampir setiap hari di berbagai bagian di Indonesia, khususnya Jakarta.
4) Konsumerisme
Konsumerisme adalah pandangan yang diikuti dengan tindakan atau perbuatan penggunaan barang dan jasa secara berlebihan. Pembelian barang-barang yang bukan kebutuhan pokok dan sifatnya hanya tersier jika dilakukan secara berlebihan dikategorikan konsumerisme.
0 Response to "Dampak Positif dan Negatif Perubahan Sosial"
Posting Komentar